Dalam proses pengelasan laser, penggunaan gas pelindung sangat penting karena menciptakan atmosfer pelindung di area pengelasan, mencegah kawah cair dan lasan bereaksi dengan oksigen, nitrogen, serta unsur lingkungan sekitar lainnya. Hal ini membantu mengurangi oksidasi dan kontaminasi, memastikan kualitas pengelasan.
Dalam proses pengelasan tangan, gas pelindung yang umum digunakan adalah gas inert, dengan argon sebagai pilihan yang paling umum.
Argon adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun dengan sifat inert yang sangat baik, artinya gas ini tidak bereaksi secara kimia dengan sebagian besar logam. Karena itu, argon banyak digunakan untuk mengelas baja tahan karat, aluminium, paduan nikel, dan logam lainnya. Pada mesin pengelas tangan, argon biasanya disemburkan melalui nosel atau senjata di dekat kepala pengelas untuk membungkus area pengelasan, menciptakan atmosfer pelindung.
Ada dua metode utama dalam penggunaan gas bantu:
1. Penyemprotan Eksternal: Gas pelindung disemburkan dari nosel atau senjata di dekat kepala pengelasan laser, membungkus area pengelasan. Metode ini cocok untuk pengelasan manual atau kasus yang membutuhkan volume semburan lebih besar.
2. Jetting Internal: Gas pelindung disemburkan dari dalam kepala pengelasan laser, secara langsung melindungi kolam lebur dan lasan. Metode ini cocok untuk pengelasan otomatis atau kasus yang membutuhkan perlindungan lebih presisi.
Laju aliran dan tekanan gas pelindung perlu disesuaikan serta dioptimalkan sesuai kondisi dan kebutuhan pengelasan tertentu. Pengelas yang menggunakan mesin pengelas tangan harus memastikan pengaturan dan penggunaan gas pelindung dilakukan dengan benar untuk menghasilkan kualitas pengelasan yang tinggi.
Mesin Las Laser Tangan Logam: Aluminium, tembaga, kuningan, baja, titanium, dan nikel, serta berbagai macam paduan logam.
Perlu dicatat bahwa jenis bahan yang berbeda mungkin memerlukan daya dan parameter laser yang berbeda untuk mencapai pengelasan yang efektif. Beberapa bahan yang sangat reflektif (seperti perak, tembaga, dan sebagainya) dapat menimbulkan tantangan dalam penyerapan laser dan pengelasan. Selain itu, untuk struktur atau kombinasi bahan yang kompleks, mungkin diperlukan kontrol nosel dan proses khusus agar dapat mencapai hasil pengelasan yang diinginkan.
Oleh karena itu, sebelum memilih pengelasan laser yang tepat untuk bahan tertentu, disarankan untuk melakukan eksperimen dan pengujian berdasarkan sifat dan persyaratan bahan tersebut guna menentukan parameter dan metode pengelasan yang paling sesuai.
Berita Terkini